Menulis dapat mengubah diri anda, membaca dapat menilai diri anda, dan menolong adalah perintah dari Allah kita... Jadi, menulis dan membaca lah Hati anda
13 November 2009
Bentuk Tenses
Bentuk-Bentuk Waktu
Secara sederhana, tense berarti bentuk kata kerja yang menunjukkan waktu. Kata kerja itu dapat memberitahu kita:
Bahwa suatu tindakan atau kegiatan dilakukan pada waktu sekarang.
Bahwa suatu tindakan atau kegiatan dilakukan pada waktu lampau.
Bahwa suatu tindakan atau kegiatan dilakukan pada waktu yang akan datang.
A. Present Tense (waktu sekarang)
1) Simple present tense (waktu sekarang sederhana)
Menjelaskan peristiwa yang terjadi di waktu sekarang dalam bentuk sederhana atau suatu pekerjaan/perbuatan yang dilakukan berulang-ulang, atau kebiasaan sehari-hari, atau peristiwa/perbuatan yang tidak ada kaitannya dengan waktu.
bentuk :
I / we / you / they + Infinitive
He / she / it + Infinitive + s
a) Dipakai untuk menyatakan perbuatan yang dilakukan karena kebiasaan
Contoh: I go to school every day. Saya pergi ke sekolah setiap hari
b) Dipakai untuk menyatakan kebenaran umum yang tidak dapat diubah
Contoh: The sun rises in the east. Matahari terbit di sebelah timur
Catatan :
Jika pokok kalimatnya orang ketiga tunggal (he, she, it), maka bentuk dasar kata kerja akan mengalami perubahan :
Pada umumnya bentuk dasar kata kerja (infinitive) ditambah s.
to speak speaks = berbicara
to help helps = membantu
Infinitif yang berakhiran dengan huruf hidup (vokal) ditambah es.
to do does = berbuat, mengerjakan
to go goes = pergi
Infinitif yang berakhiran dengan huruf mati (konsonan) ch,sh,s atau x, ditambah es.
to teach teaches = mengajar, mengajarkan
to wish wishes = mengharapkan, memujikan
Infinitif yang berakhir dengan vokal e, walaupun berakhiran suara huruf z atau j, ditambah s saja.
to use uses = mengguakan, memakai
to change changes = mengubah, menukarkan
Infinitif yang berakhir dengan konsonan y yang didahului oleh huruf mati, y diganti dengan i, lalu ditambah es.
to fly flies = terbang
to study studies = mempelajari
Infinitif yang berakhir dengan konsonan y yang didahului oleh huruf hidup, ditambah s saja.
to buy buys = membeli
to play plays = bermain, memainkan
Infinitif tidak mengalami perubahan apapun jika didahului oleh kata kerja bantu can, could, may, wil, dsb.
Contoh: He can speak English. Ia dapat berbicara bahasa Inggris
2) Present continuous tense (waktu berlangsung sekarang)
Menerangkan suatu perbuatan yang sedang berlangsung pada waktu sekarang.
bentuk :
To be (am, are, is) + present participle (Ing form)
untuk semua pokok kalimat baik jamak maupun tunggal.
a) Dipakai untuk menyatakan perbuatan yang sedang berlangsung.
Contoh: They are studying English now. Mereka sedang mempelajari bahasa Inggris sekarang
b) Dipakai untuk menyatakan perbuatan yang bersifat sementara.
She is reading now but she will write soon. Ia sedang membaca sekarang tetapi ia akan segera menulis
c) Dipakai untuk menyatakan perbuatan yang dimaksud pada waktu yang akan datang.
We are writing again in a few weeks. Kami akan mengirimkan surat lagi dalam beberapa minggu
Kekecualian :
Tidak semua kata kerja boleh dipakai dalam bentuk present continuous tense walaupun kalimatnya diucapkan ketika peristiwa sedang berlangsung. Ada sekelompok penting kata kerja yang biasanya tidak digunakan dalam present continuous :
1. Verbs of emotion, kata-kata kerja yang menyatakan perasaan : to like , to dislike, to refuse,
to wan.t dsb.
Contoh: I like Mr. Brown. Saya suka pada tuan Brown (bukan I am liking Mr. Brown)
2. Verbs of the senses, kata-kata kerja yang menyatakan hal, yang berhubungan dengan pancainder : to feel, to hear, to see, to smell, to taste, dsb.
Contoh: I feel heavy in the head. Saya merasa pusing
3. Verbs of thought or opinion, kata-kata kerja yang menyatakan pikiran atau pendapat : to
believe, to expect, to forget, to know, to prefer, to realize, to think, to understand, dsb.
Contoh: I believe your word. Saya percaya akan perkataan anda
4. Verbs of possession, kata-kata kerja yang menyatakan : to own, to belong to, to owe, dsb.
Contoh: He owns two cars. Ia memiliki dua mobil
Cara pembentukan Present Participle
Pada umumnya present participe dibentuk dengan menambahkan ing pada bentuk dasar kata kerja.
Contoh:
to apply applying = menggunakan
to betray betraying = berkhianat, menghianati
to go going = pergi
Jika bentuk dasar kata kerja yang bersuku kata satu dan bertekanan itu berakhir dengan sebuah
huruf mati yang didahului oleh sebuah huruf hidup, konsonan terakhir itu digandakan, lalu ditambah ing.
Contoh:
to cut cutting = memotong
to dun dunning = menagih
to jog jogging = berlari-lari pelan
Jika infinitif yang bersuku kata dua atau lebih itu tekanannya jatuh pada suku kata terakhir
serta berakhiran huruf mati yang didahului oleh sebuah vokal, huruf mati terakhir itu
digandakan lalu ditambah ing.
Contoh:
to allot allotting = membagikan, memberikan
to begin beginning = mulai,memulai
to accur occurring = terjadi
Jika infinitif yang bersuku kata dua itu berakhiran konsonan L yang didahului oleh sebuah
vokal, huruf terakhir L itu digandakan, lalu ditambah ing.
Contoh:
to control controlling = memeriksa, mengawasi
to propel propelling = mendorong, menggerakkan
Jika infinitif bersuku kata satu atau dua itu berakhiran konsonan L yang didahului oleh dua
buah vokal, konsonan L terakhir itu tidak boleh digandakan, hanya ditambah ing saja.
Contoh:
to sail sailing = berlayar, berangkat
to seal sealing = menutup, menyegel
to conceal concealing = merahasiakan, menyembunyikan
Jika infinitif berakhiran vokal e yang didahului oleh konsonan, e harus dihilangkan lalu
ditambah ing.
Contoh:
to come coming = datang
to change changing = mengganti, mengubah, menukar
to ride riding = menunggang, naik (sepeda, mobil,dsb)
Jika infinitif berakhiran vokal e yang didahului oleh vokal i, terlebih dulu ie diganti dengan y lalu ditambah ing.
Contoh:
to die dying = layu (bunga)
to lie lying = berbaring, berdusta
to tie tying = mengikat
3) Present perfect tense (waktu selesai sekarang)
Menerangkan peristiwa yang telah terjadi pada waktu lampau yang masih ada hubungannya dengan masa sekarang namun waktu terjadinya tidak diketahui.
bentuk :
I / we / you / they + Have + Past Participle
He / she / it + Has + Past Participle
a) Dipakai untuk menyatakan suatu kegiatan yang dilakukan pada waktu lampau dan masih ada kaitannya dengan waktu sekarang.
Contoh:
She has taught English since five years ago. Ia telah mengajarkan bahasa Inggris sejak lima
tahun lalu
I have lived here for three years. Saya telah bertempat tinggal di sini selama tiga tahun
b) Menyatakan peristiwa yang telah terjadi
Contoh:
I have seen it. Saya telah melihatnya
c) Menunjukkan suatu perbuatan ulangan pada waktu yang tidak tertentu sebelum sekarang. Sering dipakai kata-kata seperti before, already, ever, never, yet.
Contoh:
I have heard this before. Saya telah mendengar hal ini sebelumnya
I have already seen him. Saya telah menjumpainya
I haven’t ever been there. Saya tak pernah kesana
d) Menunjukkan perbuatan yang selesai pada waktu yang singkat. Dalam hal ini sering dipakai kata-kata seperti at last, finally, just, recently.
Contoh:
The time has at last arrived. Akhirnya telah tiba waktunya
Finally, she has started to sing. Akhirnya, ia mulai menyanyi
I have just spoken to him. Saya baru saja berbicara dengannya
4) Present perfect continuous tense (waktu selesai sedang berlangsung sekarang)
Menyatakan perbuatan yang dimulai pada waktu lampau dan masih berlangsung hingga sekarang.
bentuk :
I / we / they + Have + Been + Present Participle
He / she / it + Has + Been + Present Participle
Contoh:
I have been staying at his place this month. Saya telah sedang tinggal di rumahnya sebulan ini
We have been waiting for you since eight o’clock. Kami telah sedang menantikan anda sejak pukul delapan
She has been studying English for over three years. Ia telah sedang mempelajari bahasa Inggris selama lebih dari tiga tahun
B. Past Tense (waktu lampau)
1) Simple past tense (waktu lampau sederhana)
Menerangkan peristiwa yang terjadi atau tindakan kegiatan, perbuatan dan atau pekerjaan yang dilakukan pada waktu lampau dalam bentuk sederhana dan diketahui pula waktu terjadinya peristiwa atau pekerjaan yang dilakukan itu.
bentuk :
I / we / you / they + Past Tense
he / she / it + Past Tense
a. Dipakai untuk menyatakan perbuatan yang selesai dilakukan pada waktu lampau.
Contoh: I saw a good film last night. Saya menonton film yang baik tadi malam
He went to Surabaya last week. Ia pergi ke Surabaya minggu lalu
2) Past continuous tense (waktu berlangsung lampau)
Menyatakan peristiwa atau perbuatan yang sedang berlangsung pada waktu lampau pada saat peristiwa yang lain terjadi atau perbuatan yang lain dilakukan
bentuk :
I / he / she / it Was + Present Participle
We / you / they Were + Present Participle
a) Menyatakan perbuatan yang sudah dimulai dan masih berlangsung ketika perbuatan lain menyusul pada waktu lampau.
Contoh: While I was bathing in the river I heard a fearful cry. Ketika saya sedang mandi di sungai itu, kudengar jeritan yang menakutkan
When you called me, I was listening to the radio. Ketika anda menelepon saya, saya sedang
mendengarkan radio
b) Menyatakan perbuatan yang sedang terjadi pada waktu lampau.
Contoh: He was watching television all afternoon yesterday. Ia sedang menonton televisi sepanjang sore kemarin
3) Past perfect tense (waktu selesai lampau)
Menerangkan suatu perbuatan yang sudah selesai dilakukan pada waktu lampau, atau menjelaskan dua peristiwa yang telah terjadi, tetapi menegaskan peristiwa mana yang terlebih dahulu terjadi.
bentuk :
Had + Past Participle
a. Dipakai untuk menyatakan suatu perbuatan yang telah selesai sebelum suatu perbuatan lain dilakukan pada masa lampau.
Umpamanya, pertimbangkan dua buah peristiwa yang berikut:
On Sunday morning, I painted my car. Pada hari Minggu pagi, saya mengecat mobil saya
At lunch-time, my brother arrived. Pada waktu makan siang, saudara laki-laki saya tiba
Namun untuk menggabungkan kedua peristiwa itu, kita menggunakan past perfect tense :
Contoh: When my brother arrived, I had painted my car. Ketika saudara laik-laki saya tiba, saya telah mengecat mobil saya
Tegasnya past perfect harus digunakan apabila waktu suatu perbuatan lampau adalah lebih lampau daripada perbuatan lainnya. Perbuatan yang pertama selesai kita gunakan past perfect dan perbuatan kedua kita gunakan simple past tense.
Contoh: The train had left before I arrived. Kereta api telah berangkat sebelum saya tiba
I had copied the lesson before she came home. Saya telah mengutip pelajaran itu sebelum ia
pulang
4) Past perfect continuous tense (waktu sedang berlangsung selesai lampau)
Menyatakan perbuatan yang sudah dimulai dan masih berlangsung pada waktu lampau.
bentuk :
Had + Been + Present Participle
a. Bentuk ini dipakai untuk menunjukkan perbuatan yang berlangsung terus pada waktu lampau.
Contoh: When I finished my dinner, Peter had been playing chess. Ketika saya selesai makan, Peter telah sedang bermain catur
C. Future Tense (waktu yang akan datang)
1) Simple future tense ( waktu akan datang sederhana )
bentuk :
I / we + Shall + Infinitive
You / they / he / she / it + Will + Infinitive
a) Dipakai untuk menyatakan perbuatan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.
Contoh: I shall go to Bogor tomorrow. Saya akan pergi ke Bogor besok
b) Dipakai untuk membuat suatu janji pada waktu yang akan datang.
Contoh: He will meet you by ten. Ia akan menemui anda menjelang pukul sepuluh
c) Dipakai untuk menunjukkan syarat.
Contoh: He will give you a good dictionary if you go with him. Ia akan memberi anda sebuah kamus yang baik jika anda pergi bersamanya
d) Dipakai untuk memohon kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
Contoh: Will you please help me to get the book. Tolong ambilkan buku itu untuk saya
2) Future continuous tense (waktu sedang berlangsung akan datang)
bentuk :
Shall / will + Be + Present Participle
a. Dipakai untuk menunjukkan suatu perbuatan yang akan sedang terjadi.
Contoh: I shall be working at nine o’clock tomorrow morning. Saya akan sedang bekerja pada pukul sembilan besok pagi.
At this time next year, Agus will be travelling in Japan. Tahun depan pada waktu ini, Agus akan
sedang mengadakan perjalanan di Jepang.
3) Future perfect tense (waktu selesai akan datang)
bentuk :
Shall / will + Have + Past Participle
a. Dipakai untuk menyatakan perbuatan yang sudah dimulai pada waktu lampau, dan segera selesai pada waktu yang akan datang
Contoh: John will have done his work by the end of this week. John akan selesai mengerjakan
pekerjaannya menjelang akhir minggu ini
4) Future Perfect Continuous Tense (waktu sedang berlangsung selesai akan datang)
bentuk :
Shall / will + Have + Been + Present Participle
Adalah future perfect tetapi perbuatan itu ada kemungkinan dilanjutkan pada waktu yang akan
datang.
Contoh: By the end of this year we shall have been studying German for three years. Menjelang akhir tahun ini kami akan sudah mempelajari bahasa Jerman selama tiga tahun
D. Past future tense (waktu akan datang lampau)
1) Past future tense (waktu yang akan datang pada waktu lampau)
bentuk :
I / we + Should + Infinitive
You / they / he / she / it + Would + Infinitive
a) Menyatakan perbuatan yang akan dilakukan pada waktu lampau
Contoh: He would buy a car the previous day. Ia akan membeli mobil sehari sebelumnya
b) Menyatakan perbuatan yang akan dilakukan bila syaratnya dipenuhi, pada waktu lampau.
Contoh: He would come if you invited him. Ia akan datang jika anda mengundangnya
2) Past future continuous tense (waktu yang akan sedang terjadi pada waktu lampau)
bentuk :
I / we + Should + Be + Present Participle
you / they / he / she / it + Would + Be + Present Participle
a. Dipakai untuk menyatakan perbuatan yang akan sedang dilakukan pada waktu lampau.
Contoh: I should be taking an examination at this time the following day. Saya akan sedang menempuh ujian hari berikutnya pada waktu ini
3) Past future perfect tense (waktu yang akan sudah selesai pada waktu lampau)
bentuk :
I / we + Should + Have + Past Participle
You / they / he / she / it + Would + Have + Past Participle
a. Dipakai untuk menyatakan suatu pengandaian yang tidak mugkin terjadi karena syaratnya yang tidak terpenuhi sudah pasti, namun hanya sebagai bayangan saja seandainya syarat terpenuhi pada waktu lampau.
Contoh: He would have graduated if he had studied hard. Ia akan sudah tamat sekolah seandainya ia telah belajar giat (namun sekarang ia tidak lulus karena ia tidak belajar giat)
4) Past future perfect continuous tense (waktu yang akan sudah sedang berlangsung pada waktu lampau)
bentuk :
I / we + Should + Have + Been + Present Participle
you/they/he/she/it + Would + Have + Been + Present Participle
adalah future perfect continuous dalam bentuk lampau.
Contoh: By the end of this month last semester, Siti would have been studying medicine at Pajajaran University for five years. Menjelang akhir bulan ini semester yang lalu, Siti akan sudah belajar ilmu kedokteran di Universitas Pajajaran selama lima tahun
Ringkasan Enam Belas Bentuk Waktu
Present Tense
1) Simple present
Positif : I swim, You swim, He swims
Negative: I do not swim, You Do not swim, He does not swim
Pertanyaan: Do I swim?, Do you swim?, Does he swim?
2) Present continuous
Positif : I am swimming, You are swimming, He is swimming
Negative: I am not swimming, You are not swimming, He is not swimming
Pertanyaan: Am I swimming?, Are you swimming?, Is he swimming?
3) Present perfect
Positif : I have swum, You have swum, He has swum
Negative: I have not swum, You have not swum, He has not swum
Pertanyaan: Have I swum?, Have you swum?, Has he swum?
4) Present perfect continuous
Positif : I have been swimming, You have been swimming, He has been swimming
Negative: I have not been swimming, You have not been swimming, He has not been swimming
Pertanyaan: Have I been swimming?, Have you been swimming?, Has he been swimming?
Past Tense
1) Simple past
Positif : I swam, You swam, He swam
Negative: I did not swim, You did not swim, He did not swim
Pertanyaan: Did I swim?, Did you swim?, Did he swim?
2) Past continuous
Positif : I was swimming, You were swimming, He was swimming
Negative: I was not swimming, You were not swimming, He was not swimming
Pertanyaan: Was I swimming?, Were you swimming?, Was he swimming?
3) Past perfect
Positif : I had swum, You had swum, He had swum
Negative: I had not swum,You had not swum, He had not swum
Pertanyaan: Had I swum?, Had you swum?, Had he swum?
4) Past perfect continuous
Positif : I had been swimming, You had been swimming, He had been swimming
Negative: I had not been swimming, You had not been swimming, He had not been swimming
Pertanyaan: Had I been swimming?, Had you been swimming?, Had he been swimming?
Future Tense
1) Simple future
Positif : I shall swim, You will swim, He will swim
Negative: I shall not swim, You will not swim, He will not swim
Pertanyaan: Shall I swim?, Will you swim?, Will he swim?
2) Future continuous
Positif : I shall be swimming. You will be swimming, He will be swimming
Negative: I shall not be swimming, You will not be swimming, He will not be swimming
Pertanyaan: Shall I be swimming?, Will you be swimming?, Will he be swimming?
3) Future perfect
Positif : I shall have swum, You will have swum, He will has swum
Negative: I shall not have swum, You will not have swum, He will not have swum
Pertanyaan: Shall I have swum?, Will you have swum?, Will he have swum?
4) Future perfect continuous
Positif : I shall have been swimming, will have been swimming, He will have been swimming
Negative: I shall not have been swimming, You will not have been swimming, He will not have been swimming
Pertanyaan: Shall I Have been swimming?, Will you have been swimming?, Will he have been swimming?
Past Future Tense
1) Past future
Positif : I should swim, You would swim, He would swim
Negative: I should not swim, You would not swim, He would not swim
Pertanyaan: Should I swim?, Would you swim?, Would he swim?
2) Past future continuous
Positif : I should be swimming, You would be swimming, He would be swimming
Negative: I should not be swimming, You would not be swimming, He would not be swimming
Pertanyaan: Should I be swimming?, Would you be swimming?, Would he be swimming?
3) Past future perfect
Positif : I should have swum, You would have swum, He would have swum
Negative: I should not have swum, You would not have swum, He would not have swum
Pertanyaan: Should I have swum?, Would you have swum?, Would he have swum?
4) Past future perfect continuous
Positif : I should have been swimming, You would have been swimming, He would have been swimming
Negative: I should not have been swimming, You would not have been swimming, He would not have been swimming
Pertanyaan: Should I have been swimming?, Would you have been swimming?, Would he have been swimming?
Referensi : www.englishtutorial.co.cc
Passive Voice
* The secretary wrote a letter (Sekretaris menulis sebuah surat)
Passive voice menunjukkan apa yang dilakukan terhadap subjek. Contoh:
* The letter was written by the secretary (Surat ditulis oleh sekreatir)
Bentuk
Kalimat pasif dibuat dengan kata kerja “to be” dan kata kerja bentuk ke-3. Berikut beberapa tenses bahasa Inggris utama yang digunakan dalam passive voice.
Tenses
Simple present:
Present continuous:
Simple past:
Past continuous:
Present perfect:
Past perfect:
Future:
Future continuous:
Present conditional:
Past conditional:
Subject
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Verb “to be”
are
are being
were
were being
have been
had been
will be
will be being
would be
would have been
Verb III
planted every year
planted now.
planted last year
planted last summer.
planted here for 10 years.
planted until last year.
planted next year.
planted during the summer.
planted if we had seeds.
planted if we had had seeds.
By
Untuk menyatakan apa penyebab sebuah tindakan pasif, kita bisa menggunakan by. Contoh:
* This photo was taken by my friend.
* I was given this by my brother.
Seringkali tidak diperlukan untuk menyatakan penyebab tindakan pasif, khususnya jika dipahami dengan jelas atau tidak relevan. Sebagai contoh:
* The meeting was cancelled (pertemuan itu dibatalkan). (Informasi penting yang ingin disampaikan adalah pembatalan pertemuan, bukan siapa yang membatalkannya.)
* These boots were made in Italy (sepatu-sepatu boot ini dibuat di Italia). (Informasi yang penting dalam kalimat ini adalah bahwa sepatu-sepatu tersebut dibuat di Italia, bukan siapa yang membuatnya).
Born
Ketika berbicara tentang kelahiran orang tertentu atau suatu peristiwa, kita menggunakan bentuk pasif “to be born”. Contoh:
* I was born in Iran.
* The twins were born just last year.
Get
Get bisa digunakan menggantikan to be pada situasi dimana sesuatu terjadi. Contoh:
- Our flight got cancelled = Our flight was cancelled.
- I got paid today = I was paid today.
Get tidak bisa digunakan pada situasi-situasi umum dan apabila bersama dengan kata kerja yang menyatakan keadaan (bukan tindakan). Contoh:
- He is liked by a lot of people. - Benar
- He gets liked by a lot of people. - Tidak benar
- She is known to be a hard-working employee. - Benar
- She gets known to be a hard-working employee.- Tidak benar
Get digunakan lebih sering dalam bahasa Inggris informal.
—
Rujukan:
http://www.1-language.com/englishcourse/unit58_grammar.htm
11 November 2009
Frame Relay, x.25 and TDM,FDM,CDM
Note that Frame Relay defines the interconnection process between your customer premises equipment (CPE) (also known as data terminal equipment - DTE), such as a router, and the service provider’s local access switching equipment (known as data communications equipment - DCE).
Frame Relay provides a means for multiplexing many logical data conversations (referred to as virtual circuits) by assigning each pair of DTEs connection identifiers. The service provider’s switching equipment constructs a table mapping connection identifiers to outbound ports. When a frame is received, the switching device analyzes the connection identifier and delivers the frame to the associated outbound port. The complete path to the destination is established prior to the sending of the first frame.
Frame Relay Terminology
Following are some terms that are used frequently when discussing Frame Relay:
Local access rate—The clock speed (port speed) of the connection (local loop) to the Frame Relay cloud. It is the rate at which data travels into or out of the network.
Data-link connection identifier (DLCI)—A number that identifies the logical circuit between the source and destination device. The FR switch maps the DLCIs between each pair of routers to create a PVC.
Local Management Interface (LMI)—A signaling standard between the CPE device and the FR switch that is responsible for managing the connection and maintaining status between the devices. LMIs may include support for a keepalive mechanism, which verifies that data is flowing; a multicast mechanism which can provide the network server with its local DLCI; multicast addressing, providing a few DLCIs to be used as multicast (multiple destination) addresses, and the ability to give DLCIs global (whole Frame Relay network) significance, rather than just local significance (DLCI used only to the local switch); and a status mechanism, which provides an ongoing status on the DLCIs known to the switch.
There are several LMI types and routers need to be told which LMI type is being used. Three types of LMIs are supported:
cisco—LMI type defined jointly by Cisco, StrataCom, Northern Telecom, and DEC
ansi—Annex D defined by ANSI standard T1.617
q933a—ITU-T Q.933 Annex A
Frame Relay Terminology (cont.)
Committed information rate (CIR)—The rate, in bits per second, that the Frame Relay switch agrees to transfer data.
Committed Burst (Bc)—The maximum number of bits that the switch agrees to transfer during any Committed Rate Measurement Interval (Tc).
Excess Burst—The maximum number of uncommitted bits that the Frame Relay switch will attempt to transfer beyond the CIR. Excess Burst is dependent on the service offerings available by your vendor, but is typically limited to the port speed of the local access loop.
Forward explicit congestion notification (FECN)—When a Frame Relay switch recognizes congestion in the network, it sends an FECN packet to the destination device indicating that congestion has occurred.
Backward explicit congestion notification (BECN)—When a Frame Relay switch recognizes congestion in the network, it sends a BECN packet to the source router instructing the router to reduce the rate at which it is sending packets.
Discard Eligibility (DE) Indicator—When the router detects network congestion, the FR switch will drop packets with the DE bit set first. The DE bit is set on the oversubscribed traffic; that is, the traffic that was received after the CIR was met.
Frame Relay Data Link Connection Identifier
Frame Relay virtual circuits are identified by data link connection identifiers (DLCIs). DLCI values are typically assigned by the Frame Relay service provider (for example, the telephone company).
Frame Relay DLCIs have local significance. That is, the values themselves are not unique in the Frame Relay WAN. Two DTE devices connected by virtual circuit might use a different DLCI value to refer to the same connection.
Frame Relay Frame Format
The Frame Relay frame is shown n the graphic. The flags field indicate the beginning and end of the frame. Following the leading flags field are two bytes of address information. Ten bits of these two bytes make up the actual circuit ID (called the DLCI, for data link connection identifier).
The 10-bit DLCI value is the heart of the Frame Relay header. It identifies the logical connection that is multiplexed into the physical channel. 3 of the remaining bits in the field provide congestion control. The forward explicit congestion notification (FECN) bit is set by the Frame Relay network in a frame to tell the DTE receiving that frame that congestion was experienced in the path from source to destination. The backward explicit congestion notification (BECN) bit is set by the Frame Relay network in frames traveling in the opposite direction from frames encountering a congested path. The notion behind both of these bits is that the FECN or BECN indication can be promoted to a higher-level protocol that can take flow control action as appropriate.
The discard eligibility (DE) bit is set by the DTE to tell the Frame Relay network that a frame has lower importance than other frames and should be discarded before other frames if the network becomes short of resources. Thus, it represents a very simple priority mechanism. This bit is usually set only when the network is congested.
Frame Relay Frame Field Descriptions
Flags - Delimits the beginning and the end of the Frame Relay frame.
Address - Contains the following information:
DLCI Value - Indicates the data link connection identifier (DLCI) value. Consists of the first 10 bits of the Address field.
Extended Address (EA) - Indicates the length of the Address field. While Frame Relay addresses are currently all 2 bytes long, the EA bits allow for the possible extension of address lengths in the future. The 8th bit of each byte of the Address field is used to indicate the EA.
C/R - Bit that follows the most significant DLCI byte in the Address field. The C/R bit is not currently defined.
Congestion Control - The three bits that control the Frame Relay congestion notification mechanisms. These are the FECN, BECN, and DE bits, which are the last 3 bits in the Address field.
Data - Variable-length field that contains encapsulated upper-layer data.
FCS - Frame Check Sequence (FCS), used to ensure the integrity of transmitted data.
Frame Relay Addressing
Assume two PVCs, one between Atlanta and Los Angeles, and one between San Jose and Pittsburgh. Los Angeles uses DLCI 12 to refer to its PVC with Atlanta, while Atlanta refers to the same PVC as DLCI 82. Similarly, San Jose uses DLCI 12 to refer to its PVC with Pittsburgh. The network uses internal proprietary mechanisms to keep the two locally significant PVC identifiers distinct.
Frame Relay Operation - LMI
Frame Relay signaling reports the status of PVCs. the original Frame Relay signaling specification is called Link Management Interface (LMI - also known as Local Management Interface). LMI was proposed by the Frame Relay Forum. Subsequently, the American National Standards Institute (ANSI) and the International Telecommunication Union Telecommunication Standardization Sector (ITU-T) have standardized slightly different versions of LMI. (ITU-T was formerly called CCITT)
The main purpose for the LMI process is:
PVC status - What is the operational status of the various PVCs that the router knows about.
Transmission of keepalive packets to insure that the PVC stays up and does not shut down due to inactivity.
The router must be programmed to choose which LMI type encapsulation will be used.
Options are:
IETF Encapsulation Type
Cisco Encapsulation Type
Inverse ARP
The Inverse ARP mechanism allows the router to automatically build the Frame Relay map. The router learns the DLCIs that are in use from the switch during the initial LMI exchange. The router then sends an Inverse ARP request to each DLCI for each protocol configured on the interface if the protocol is supported. The return information from the Inverse ARP is then used to build the Frame Relay map.
Frame Relay Mapping
The router next-hop address determined from the routing table must be resolved to a Frame Relay DLCI. The resolution is done through a data structure called a Frame Relay map. This data structure may be statically configured in the router, or the Inverse ARP feature can be used for automatic setup of the map.
Frame Relay Operation - Switching
The Frame Relay switching table consists of four entries: two for incoming port and DLCI, two for outgoing port and DLCI. The DLCI could, therefore, be remapped as it passes through each switch; the fact that the port reference can be changed is why the DLCI is “locally significant."
Frame Relay Operation
Frame Relay is a Layer 2 protocol that describes how the DTE device communicates with and connects to a Frame Relay switch. A summary of how this protocol operates follows:
You order Frame Relay service from a service provider, or you create a private Frame Relay cloud.
Each router, either directly or through a CSU/DSU, connects to the Frame Relay switch.
When the CPE router is enabled, it sends a Status Inquiry message to the FR switch. The message notifies the switch of the router’s status, and asks the switch for the connection status of the other remote routers.
When the FR switch receives the request, it responds with a Status message that includes the DLCIs of the remote routers to which the local router can send data.
For each active DLCI, each router sends an Inverse ARP request packet introducing itself and asking for each remote router to identify itself by replying with its network-layer address.
Frame Relay Operation (cont.)
For each DLCI that each router receives an Inverse ARP message about, the router will create a map entry in its Frame Relay map table that includes the local DLCI and the remote router’s network-layer address, as well as the state of the connection. Note that the DLCI is the router’s locally configured DLCI, not the DLCI that the remote router is using. Three possible connection states appear in the Frame Relay map table:
Active state—Indicates that the connection is active and that routers can exchange data.
Inactive state—Indicates that local connection to FR switch is working, but the remote router’s connection to FR switch is not working.
Deleted state—Indicates that no LMI is being received from the FR switch or no service between the CPE router and FR switch is occurring.
If Inverse ARP is not working, or the remote router does not support Inverse ARP, you need to configure the routes (DLCIs and IP addresses) of the remote routers. This configuration is referred to as static maps and is discussed later in the “Configuring Frame Relay” section.
Every 60 seconds, the routers exchange Inverse ARP messages.
Every ten seconds or so (this is configurable), the CPE router sends a keepalive message to the FR switch. The purpose of the keepalive message is to verify that the FR switch is still active.
The router will change the status of each DLCI, based on the response from the FR switch
Time-division multiplexing (TDM)—Information from many sources has bandwidth allocation on a single media. Circuit switching uses signaling to determine the call route, which is a dedicated path between the sender and the receiver. By multiplexing traffic into fixed time slots, TDM avoids congested facilities and variable delays. Basic telephone service and Integrated Services Digital Network (ISDN) use TDM circuits
Frequency-division multiplexing.
Technique whereby information from multiple channels can be
allocated bandwidth on a single wire based on frequency.
X.25 - ITU-T standard that defines how connections between DTE and DCE are maintained for remote terminal access and computer communications in PDNs (Public Data Networks). X.25 specifies LAPB, a data link layer protocol, and PLP, a network layer protocol. Frame Relay has to some degree superseded X.25. See also Frame Relay, LAPB, and PLP.
16 Oktober 2009
Security Networking
IP TABLES
IPTables memang bukanlah sebuah firewall yang mudah untuk dikuasai dan dimengerti. Namun ketika Anda sudah mengetahui apa yang ada di baliknya, maka IPTables akan sangat membantu Anda dalam mengamankan perangkat komputer dan jaringan Anda. Mungkin kira-kira begitulah kesimpulan yang dapat ditangkap dari fasilitas canggih nan gratis ini. Anda tidak akan mungkin cukup untuk menguasainya dalam 24 jam atau 36 jam. Anda harus terus-menerus mencoba dan membaca apa saja fasilitas dan keunggulan yang ada di dalamnya. Plus Anda juga harus mengetahui sedikit mengenai sifat-sifat dari komunikasi menggunakan protokol TCP/IP. Dalam artikel kali ini, akan dibahas mengenai cara instalasi IPTables secara garis besar dan juga bagaimana proses penjagaan keamanan dilakukan oleh program IPTables.
1.Cara Penginstallan IP TABLES
IPTables terbilang mudah untuk dinstal di mesin Linux Anda. Ada dua komponen yang harus Anda perhatikan dalam menyediakan fasilitas IPTables di komputer Anda. Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah tersedia atau tidaknya fasilitas ini di dalam sistem operasi yang Anda gunakan. Atau dengan kata lain, tersedia atau tidak modul kernel untuk mengaktifkan fasilitas ini. Konfigurasi kernel merupakan salah satu titik penting yang harus Anda periksa terlebih dahulu. Untuk dapat menjalankan fasilitas IPTables yang begitu komplit dan canggih, Anda memerlukan minimal sebuah kernel Linux versi 2.4.x atau versi-versi di atasnya. Karena di dalam kernel-kernel tersebut sudah ada modul IPTables yang tinggal diaktifkan saja. Versi kernel ini merupakan hal yang mutlak untuk diperhatikan. Jika versinya di bawah 2.4.x, mungkin saja IPTables dapat berjalan. Namun menurut situs www.unixreview.com, Anda disarankan agar tidak menggunakannya untuk keperluan serius seperti misalnya untuk menangani beratus-ratus pelanggan dan pengguna jaringan, untuk melindungi jaringan penting yang banyak data rahasianya, dan banyak lagi. Modul IPTables dalam kernel, merupakan bagian dari framework Netfilter yang ada pada kernel 2.4.x. Modul ini dapat memberikan Anda kemampuan filtering dan manajemen dari paketpaket IP yang masuk maupun keluar. Anda jangan terkecoh antara istilah Netfilter dengan IPTables itu sendiri. Banyak yang beranggapan fasilitas Netfilter sama dengan IPTables, namun sebenarnya Netfilter merupakan sekumpulan dari skrip dan modul programming pada level kernel yang membentuk sebuah sistem. Sistem ini kemudian banyak melakukan pekerjaan seputar paket-paket yang keluar masuk ke dan dari jaringan.
Modul-modul yang ada di dalam Netfilter kemudian dapat melakukan macam-macam terhadap paketpaket tersebut. Meneruskannya atau men-drop-nya, mengubah tujuan dan arah perjalanannya, memasukkannya dalam antrian apabila diperlukan, atau hanya benar-benar membiarkannya lewat, semua itu dapat dilakukan oleh Netfilter beserta modul-modulnya. Salah satu modulnya ini adalah IPTables. Dalam melakukan instalasi dan mengaktifkan fasilitas IPTables, Anda memerlukan modul-modul pendukung lainnya untuk juga terinstal dalam PC Anda. Modul-modul tersebut memiliki batas inimal versi yang dapat bekerja sama dengan IPTables. Modul-modul pendukung dan versi minimal untuk dapat mengaktifkan IPTables adalah sebagai berikut:
_ GNU C 2.91.66
_ GNU Make 3.77
_ binutils 2.9.1.0.25
_ util-linux 2.10o
_ modutils 2.4.2
_ e2fsprogs 1.19
_ reiserfsprogs 3.x.0b
_ pcmcia-cs 3.1.21
_ PPP 2.4.0
_ isdn4k-utils 3.1pre1
Beberapa dari modul-modul ini seperti pcmcia-cs 3.1.21, isdn4k-utils 3.1pre1, dan reiserfsprogs 3.x.0b hanya perlu diinstal jika Anda menggunakan fasilitasfasilitas tersebut. Seperti misalnya PCMCIA tidak akan Anda perlukan jika Anda menggunakan sebuah server untuk membuat IPTables ini. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut di direktori /usr/src/linux/Documentation/ Changes di setiap mesin Linux Anda. Setelah semua modulnya terinstal dengan baik, jangan lupa untuk melakukan back-up terhadap kernel Anda yang sebelum di modifikasi. Tahap ini sangat penting karena jika terjadi masalah pada kernel yang dimodifikasi, Anda tidak akan kehilangan kernel yang tidak bermasalah sebelumnya. Konfigurasi di LILO atau GRUB jangan lupa di-back-up juga untuk berjaga-jaga jika masalah booting terjadi pada kernel yang baru. Setelah semuanya selesai dilakukan, Anda telah siap melakukan compiling kernel untuk mengaktifkan fasilitas IPTables pada modul Netfilter. Pastikan Anda telah berada di directory /usr/src/ linux, atau di manapun Anda meletakkan source kernel Anda. Anda juga harus login sebagai root pada komputer yang ingin Anda modifikasi kernelnya. Ikutilah semua instruksi pada file README yang ada pada directory source kernel Anda sampai Anda dianjurkan untuk melakukan perintah make. Anda dapat menggunakan perintah make config atau make menuconfig atau make xconfig untuk masuk ke dalam menu utama dari pengaturan kernel. Yang paling nyaman digunakan biasanya adalah make menuconfig atau make xconfig karena memungkinkan Anda melakukan modifikasi kernel dengan lebih cepat. Karena setiap PC atau server berbeda-beda, maka yang perlu untuk diperhatikan dalam modifikasi kernel di semua PC adalah Anda harus mengaktifkan kartu-kartu jaringan, perangkat-perangkat SCSI, dan perangkat-perangkat lainnya yang berhubungan dengan jaringan. Setelah masuk ke dalam menu pengaturannya, aktifkan fasilitas Netfilter dan IPTables support dengan cara memilih menu Networking Options, kemudian berilah tanda * pada menu Network packet filtering (replaces Ipchains). Setelah itu akan muncul lagi banyak opsi, kemudian pilihlah opsi IP : Netfilter Configuration. Setelah masuk ke dalam subbagiannya, pilihlah opsi IP tables support (required for filtering/masq/NAT). Aktifkan fasilitas ini dengan memberi tanda * pada opsi ini. Untuk fasilitas lainnya, jika tidak yakin akan keperluannya, Anda dapat membuatnya menjadi hanya berfungsi sebagai modul saja, tidak terinstal ke dalam kernel yang aktif. Tetapi suatu saat jika ingin digunakan lagi Anda tidak perlu repotrepot meng-compile ulang kernel ini. Kini pengaturan Anda sudah cukup untuk mengaktifkan fasilitas IPTables. Simpanlah konfigurasi kernel ini dan keluarlah hingga ke halaman prompt. Setelah itu gunakan perintah make bzImage, make modules, make module_ install. Sekali lagi pastikan konfigurasi kernel Anda yang lama tersimpan baik dan terdaftar pada script boot loader. Setelah semuanya beres, reboot-lah komputer Anda dan Anda sudah mendapatkan kernel yang baru.
Langkah selanjutnya installah program IPTables yang dapat Anda download di situs www.netfilter.org. Langkah instalasi program ini pun terbilang cukup mudah dan sederhana seperti layaknya menginstal program-program biasa. Setelah selesai, maka fasilitas IPTables dapat Anda gunakan.
2. Filtering
IPTables memecah-pecah penanganan lalu-lintas paket dengan menggunakan acuan dari tiga buah tabel. Setiap tabel terdiri dari beberapa buah Chain atau dengan kata lain adalah seperangkat aturan yang berantai. Peraturan yang kita buat dalam firewall tersebut adalah terbentuk dari beberapa chain. Ketiga tabel penting tersebut adalah Filter table, NAT table, dan Mangle table. Filter table merupakan tabel yang berisikan seperangkat aturan dan Chain yang berfungsi melakukan penyaringan paket baik yang masuk maupun keluar. NAT table berfungsi sebagai tabel acuan dalam memodifikasi atau melakukan translate paket yang keluar masuk perangkat. Modifikasi tersebut bertujuan untuk mengubah addressing maupun port-port komunikasi yang ada dalam sebuah paket, menjadi sebuah bentuk yang dikenali baik di luar maupun di dalam perangkat itu sendiri. Contohnya adalah NAT/PAT dan IP masquerading. Tabel ketiga adalah Mangle table yang berfungsi untuk melakukan modifikasipaket-paket data, namun fungsinya lebih kepada penandaan (marking) terhadap paket tersebut. Modifikasi tersebut terjadi pada level field-field tambahan dari protokol IP seperti misalnya Typeof-Service dan sebagainya. Di dalam Filter table terdapat tiga buah Chain yang akan melayani kebutuhan Anda dalam filtering paket-paket data, yaitu INPUT, OUTPUT, dan FORWARDING. Mengapa ditulis dengan huruf besar, karena begitulah penulisannya nanti pada saat pembuatan filter. Chain INPUT berguna untuk melakukan filter terhadap paket data yang masuk dan memang ditujukan untuk perangkat komputer itu sendiri. OUTPUT merupakan chain yang dikenakan pada semua paket yang akan keluar dari mesin tersebut ke alamat tujuan yang ditentukan.Sedangkan chain FORWARD merupakan chain yang paling canggih yang akan mengubah perangkat komputer Anda menjadi sebuah router. Chain ini melakukan filtering semua paket datayang masuk ke dalam mesin tersebut tetapi bukan diperuntukkan bagi mesinitu sendiri, melainkan diteruskan ke perangkat lainnya. Dari ketiga chain inilah Anda dapat membuat sebuah sistem filtering yang sesuai dengan kebutuhan. Di dalam NAT table, Anda dapat memodifikasi source dan destination address atau port dari paket-paket yang keluar-masuk. Keuntungan dari adanya fasilitas ini adalah untuk menyembunyikan alamat IP asli Anda atau sering disebut dengan istilah IP Masquerading. Penyembunyian IP lokal Anda menjadi sebuah bentuk lain yang dikenal dari luar merupakan salah satu sistem pengamanan yang paling dasar. Dengan demikian, tidak sembarang orang dapat mengetahui alamat IP Anda yang asli, apalagi sampai masuk ke dalamnya perangkat Anda. NAT table mempunyai tiga buah chain, yaitu PREROUTING, POSTROUTING, dan OUTPUT. Tabel ketiga adalah Mangle yang akan membuat paket-paket Anda ditandai satu per satu. Tujuannya adalah agar paket tersebut mempunyai ciri khas, sehingga paket tersebut dapat diolah lebih lanjut. Tabel Mangle memiliki kemampuan untuk menggunakan semua chain yang ada dalam IPTables seperti INPUT, OUTPUT, PREROUTING, dan sebagainya. Tabel ketiga adalah Mangle yang akan membuat paket-paket Anda ditandai satu per satu. Tujuannya adalah agar paket tersebut mempunyai ciri khas, sehingga paket tersebut dapat diolah lebih lanjut sesuai dengan policy yang akan Anda terapkan. Tabel Mangle memiliki kemampuan untuk menggunakan semua chain yang ada dalam IPTables seperti INPUT, OUTPUT, PREROUTING, dan sebagainya. Dengan menggunakan tabel ini, Anda bisa melakukan banyak hal, seperti misalnya melakukan pengubahan routing sesuai dengan kebijakan Anda, atau memberikan perlakuan khusus pada salah satu jenis paket atau yang sering disebut dengan istilah QoS, dan masih banyak lagi. Maka dari itu,Mangle banyak digunakan bersama dengan program lain untuk melayani pemprioritasan sebuah aplikasi.
14 Oktober 2009
Kali pertama dikenalkan Fungsi RFID yang terutama sebagai pengganti label barcode yang sampai saat ini belum sempurna. Label barcode dapat saja hilang dan rusak sehingga tidak terbaca. Barcode juga membutuhkan alat pembaca tatap muka, sehingga dengan label barcode pencurian masih saja dapat terjadi.
Berbeda dengan RFID, ia tidak mudah rusak, copot, tidak memerlukan tatap muka dengan mesin reader sehingga fungsinya dapat juga sebagai bagian dari sistem keamanan serta tidak mengenal jarak. RFID menggunakan gelombang elektromagnetik radio. RFID merupakan teknologi yang murah tergantung apa yang pengguna dan penyedia dalam memanfaatkan dan mengubah sistem. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan teknologi RFID seperti didalam supermarket terdapat begitu banyak antrian ibu-ibu yang sedang membayar barang belanjaan dengan blink card wtih RFID, ibu-ibu tersebut hanya mendorong kereta belanjaannya melewati sebuah reader RFID. Dengan mesin reader tersebut akan langsung membaca apa-apa saja yang telah dibeli dan menjumlahkannya atau menagihkan langsung ke bank atau kartu kredit yang sudah didaftarkan terlebih dahulu.
Contoh kasus lain yaitu, antrian tol yang ada di ibukota tercinta kita Jakarta membuat terheran-heran kita. Teknologi yang ada belum bisa mengatasi hal yang sudah teratasi di luar negeri sana sejak beberapa tahun yang lalu.konsep RFID di supermarket dapat diterapkan di jalan tol ketika antrian panjang di pintu masuk. Petugas tol pun tidak sibuk membayar kembalian pengguna. Setiap pengguna kendaraan yang melintas hanya menunjukan card blink atau RFID yang telah terpasang sehingga biaya langsung dipotong dari tabungan. Transaksi-transaksi keuangan atau perbankan (transaksi non-fisik) dimasa depan dengan menggunakan RFID dapat mengurangi kemacetan dan membantu mengatasi kekurangan sistem.
Card Blink
Apa sebenarnya teknologi blink ini,???? secara fisik sama seperti kartu kredit. Di sisi atas kartu terdapat nama pemilik, nomor serta masa berlaku kartu. Perbedaannya dengan kartu kredit adalah di dalam kartu tertanam microchip RFID (Radio Frequency Identification). Cara kerja RFID cukup sederhana dengan mendekatkan kartu blink dengan terminal (reader RFID) data-data didalamnya seperti nama, nomor rekening, dan jumlah saldo dapat langsung dibaca. Selanjutnya, saldo akan dipotong sesuai nilai transaksi dan selama proses tersebut, pengguna tidak perlu melepaskan kartu dari tangan. Kartu blink dikembangkan berdasarkan ISO 1443. RFID ISO 1443 dirancang khusus untuk aplikasi yang melibatkan informasi sensitif seperti nomor dan saldo rekening. Fitur RFID ISO 1433 yaitu, chip mengirimkan data yang terenkripsi dan jarak transmisi yang dibuat sangat pendek (berkisar 10cm atau kurang).
Cara kerja
Pada tahun 1831, telah diketahui bahwa aarus listrik memproduksi medan magnetik. Pada waktu itu juga michael faraday menemukan hal yang sebaliknya; medan magnetik memproduksi arus listrik pada kabel yang melintasinya. Fenomena inilah yamg disebut INDUKSI. Perangkat RFID seperti kartu blink ini memanfaatkan induksi. Setiap kartu memiliki microchip kecil dan kawat melingkar. Terminal blink memancarkan medan magnetik di area sekitarnya. Bila kartu blink didekatkan maka kawat melingkar akan menangkap medan magnet yang dipancarkan terminal tersebut, yang menyebabkan terjadinya induksi.
Tegangan yang tercipta akibat induksi akan mengalirkan daya kepada microchip. Proses penginduksian ini dikenal dengan istilah inductive copuling. Karena daya yang disuplai oleh terminal, teknologi blink dikenal sebagai sistem yang pasif. Ketika kartu blink mendapatkan suplai daya terminal, microchip akan mengirimkan informasi kepada terminal pada frekuensi 13,56 Mhz.
Frekuensi ini dipilih karena memeliki ketahahanan terhadap interferensi disekitarnya, dan tingkat penyerepan yang rendah oleh jaringan tubuh manusia. Serangkaian intruksi yang tertanam didalam microchip mengenkripsi data selama proses transmisi berlangsung.
04 Mei 2009
06 April 2009
hatiku milik mu (story)
Neh cerita mau gw tulis buat script, tapi masih blum jadi!! ada yang mau bantuin
Ray, baru saja pulang dari kantornya. Di daerah senayan sentral pukul 20.00, jakarta! Pekerjaannya hari jumat itu sangat menguras seluruh tenaganya selama 13 hari ray bekerja di tempat itu. Sebelumnya dia adalah anak muda yang baru lulus kuliah berusia 23 tahun. Pekerjaannya yang berat dan melelahkan menuntutnya untuk segera pulang menikmati malam indah yang diberikan Tuhan. Karena keesokannya ray akan berencana pulang kebandung menemui ortunya yang tinggal disana. Perjalanan yang lancar ketika malam hari dengan gemerlapnya lampu kota jakarta yang indah membuat ray nyaman dan menikmati malam itu dihatinya. Perjalanan yang nyaman itu tiba – tiba hilang dari hatinya ketika ban motor depan dan belakang kempes. Ray berhenti dan mencoba mencari tempat menambal ban, akhirnya dia dapati bengkel motor yang kelihatan seorang batak yang galak. Bang poltak namanya, pemilik dari bengkel tersebut. Abang itu memeriksa cukup lama yang akhirnya diketahui bahwa kedua ban motor itu harus diganti karena bocornya merobek ban dalam dan total biaya semua pergantian adalah seratu ribu rupiah (Rp. 100. 000). Sejenak ray berpikir dengan mengeluarkan dompet yang dia ingat tinggal sepuluh ribu rupiah saja. Akhirnya perkiraan ray benar bahwa isi dompet kurang untuk membayar pergantian ban motornya. Kost – kostannya berada didaerah bekasi masih jauh kira 100km lagi untuk sampai disana. Ray baru lulus dari salah satu universitas di Surabaya, kebingungan tindakan apa yang harus dia lakukan dengan keadaan 'mepet' ini. Dia tidak punya ATM yang berisi, tidak ada teman atau family, pulsa pun habis untuk menelpon ibunya di bandung. Tapi dengan semangat mudanya dia yakin akan bisa melewati malam ini. Ray menyuruh bang poltak untuk menyelesaikan kerusakan ban motornya, sedangkan dengan terburu – burunya ray pergi dan mengatakan dia akan kembali dua jam lagi. Ray memutuskan untuk mencari uang yang belum terpikir olehnya bagaimana uang itu bisa didapatkan. Dia berpikir disebuah halte yang dipenuhi orang gila yang tidur dengan baju yang kumel, tiba lama kemudian seseorang lewat dan memberikan uang didepan ray yang kebetulan berpakai kusut. Padahal orang yang tak dikenal itu ingin memberikan uang itu kepada orang gila itu. 'Dalam waktu 5 menit dengan cara meminta - minta ray mendapatkan lima ribu rupiah adalah prestasi yang luar biasa dibandingkan dengan pekerjaannya di kantor yang seharinya dikenakan upah Rp 50.000 ' pikir ray. Ray melihat waktu tersisa tinggal 100 menit lagi, dia tidak kunjung mendapatkan uang sampai RP. 100. 000. waktu berjalan dan ray pun beristirahat dihalte itu tiba - tiba ada seorang pengamen yang duduk disamping ray. Sambil menghitung laba yang diperoleh oleh pengamen itu, ray pun bertanya kepada pengamen itu. 'maaf, bang boleh nanya gak' kata si ray. 'mau nanya apa lo; jawab pengamen itu. Ray pun menceritakan kejadian yang didapatinya malam ini. Terus pengamen itu berpikir sejenak. Ray ingin minta tolong kepada pengamen untuk menyewakan gitarnya seharga Rp 10. 000. pengamen itu mengijinkan untuk menyewakan dalam waktu sejam saja kalau tidak datang pengamen itu sudah menunggu dibengkel itu. Akhirnya, ray mengamen dengan pedenya karena pekerjaan ini dia pernah lakoni sewaktu dibangku mahasiswan guna mencari dana tambahan untuk kuliah. Dia pun menemukan tempat mengamen yang strategis menurutnya; tempat makan yang ramai dipinggir jalan ibukota, orang – orang yang berduit, anak2 muda yang ramai. Dia pun memainkan gitarnya selama bebrapa menit dia sudah mendapatkan sejumlah Rp 15 000. ketika sedang memgamen tadi beberapa orang yang seram dan mencurigakan mengikuti ray, dia pun khawatir. Akhirnya ray pun dipanggil dan dibawa kesuatu tempat kosong dan dia dipukuli sampai terjatuh, tanpa adanya pertanyaan pengamen itupun menendangi ray. Akhirnya pengamen 'a' datang membantu ray, a memisahkan teman – teman sesama pengamen ketika ray dipukuli,