06 April 2009

hatiku milik mu (story)

Neh cerita mau gw tulis buat script, tapi masih blum jadi!! ada yang mau bantuin

Ray, baru saja pulang dari kantornya. Di daerah senayan sentral pukul 20.00, jakarta! Pekerjaannya hari jumat itu sangat menguras seluruh tenaganya selama 13 hari ray bekerja di tempat itu. Sebelumnya dia adalah anak muda yang baru lulus kuliah berusia 23 tahun. Pekerjaannya yang berat dan melelahkan menuntutnya untuk segera pulang menikmati malam indah yang diberikan Tuhan. Karena keesokannya ray akan berencana pulang kebandung menemui ortunya yang tinggal disana. Perjalanan yang lancar ketika malam hari dengan gemerlapnya lampu kota jakarta yang indah membuat ray nyaman dan menikmati malam itu dihatinya. Perjalanan yang nyaman itu tiba – tiba hilang dari hatinya ketika ban motor depan dan belakang kempes. Ray berhenti dan mencoba mencari tempat menambal ban, akhirnya dia dapati bengkel motor yang kelihatan seorang batak yang galak. Bang poltak namanya, pemilik dari bengkel tersebut. Abang itu memeriksa cukup lama yang akhirnya diketahui bahwa kedua ban motor itu harus diganti karena bocornya merobek ban dalam dan total biaya semua pergantian adalah seratu ribu rupiah (Rp. 100. 000). Sejenak ray berpikir dengan mengeluarkan dompet yang dia ingat tinggal sepuluh ribu rupiah saja. Akhirnya perkiraan ray benar bahwa isi dompet kurang untuk membayar pergantian ban motornya. Kost – kostannya berada didaerah bekasi masih jauh kira 100km lagi untuk sampai disana. Ray baru lulus dari salah satu universitas di Surabaya, kebingungan tindakan apa yang harus dia lakukan dengan keadaan 'mepet' ini. Dia tidak punya ATM yang berisi, tidak ada teman atau family, pulsa pun habis untuk menelpon ibunya di bandung. Tapi dengan semangat mudanya dia yakin akan bisa melewati malam ini. Ray menyuruh bang poltak untuk menyelesaikan kerusakan ban motornya, sedangkan dengan terburu – burunya ray pergi dan mengatakan dia akan kembali dua jam lagi. Ray memutuskan untuk mencari uang yang belum terpikir olehnya bagaimana uang itu bisa didapatkan. Dia berpikir disebuah halte yang dipenuhi orang gila yang tidur dengan baju yang kumel, tiba lama kemudian seseorang lewat dan memberikan uang didepan ray yang kebetulan berpakai kusut. Padahal orang yang tak dikenal itu ingin memberikan uang itu kepada orang gila itu. 'Dalam waktu 5 menit dengan cara meminta - minta ray mendapatkan lima ribu rupiah adalah prestasi yang luar biasa dibandingkan dengan pekerjaannya di kantor yang seharinya dikenakan upah Rp 50.000 ' pikir ray. Ray melihat waktu tersisa tinggal 100 menit lagi, dia tidak kunjung mendapatkan uang sampai RP. 100. 000. waktu berjalan dan ray pun beristirahat dihalte itu tiba - tiba ada seorang pengamen yang duduk disamping ray. Sambil menghitung laba yang diperoleh oleh pengamen itu, ray pun bertanya kepada pengamen itu. 'maaf, bang boleh nanya gak' kata si ray. 'mau nanya apa lo; jawab pengamen itu. Ray pun menceritakan kejadian yang didapatinya malam ini. Terus pengamen itu berpikir sejenak. Ray ingin minta tolong kepada pengamen untuk menyewakan gitarnya seharga Rp 10. 000. pengamen itu mengijinkan untuk menyewakan dalam waktu sejam saja kalau tidak datang pengamen itu sudah menunggu dibengkel itu. Akhirnya, ray mengamen dengan pedenya karena pekerjaan ini dia pernah lakoni sewaktu dibangku mahasiswan guna mencari dana tambahan untuk kuliah. Dia pun menemukan tempat mengamen yang strategis menurutnya; tempat makan yang ramai dipinggir jalan ibukota, orang – orang yang berduit, anak2 muda yang ramai. Dia pun memainkan gitarnya selama bebrapa menit dia sudah mendapatkan sejumlah Rp 15 000. ketika sedang memgamen tadi beberapa orang yang seram dan mencurigakan mengikuti ray, dia pun khawatir. Akhirnya ray pun dipanggil dan dibawa kesuatu tempat kosong dan dia dipukuli sampai terjatuh, tanpa adanya pertanyaan pengamen itupun menendangi ray. Akhirnya pengamen 'a' datang membantu ray, a memisahkan teman – teman sesama pengamen ketika ray dipukuli,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar