14 Oktober 2009

Blink Card With RFID (Radio Frequency Identification)


 Kali pertama dikenalkan Fungsi RFID yang terutama sebagai pengganti label barcode yang sampai saat ini belum sempurna. Label barcode dapat saja hilang dan rusak sehingga tidak terbaca. Barcode juga membutuhkan alat pembaca tatap muka, sehingga dengan label barcode pencurian masih saja dapat terjadi. 
 Berbeda dengan RFID, ia tidak mudah rusak, copot, tidak memerlukan tatap muka dengan mesin reader sehingga fungsinya dapat juga sebagai bagian dari sistem keamanan serta tidak mengenal jarak. RFID menggunakan gelombang elektromagnetik radio. RFID merupakan teknologi yang murah tergantung apa yang pengguna dan penyedia dalam memanfaatkan dan mengubah sistem. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan teknologi RFID seperti didalam supermarket terdapat begitu banyak antrian ibu-ibu yang sedang membayar barang belanjaan dengan blink card wtih RFID, ibu-ibu tersebut hanya mendorong kereta belanjaannya melewati sebuah reader RFID. Dengan mesin reader tersebut akan langsung membaca apa-apa saja yang telah dibeli dan menjumlahkannya atau menagihkan langsung ke bank atau kartu kredit yang sudah didaftarkan terlebih dahulu. 
 Contoh kasus lain yaitu, antrian tol yang ada di ibukota tercinta kita Jakarta membuat terheran-heran kita. Teknologi yang ada belum bisa mengatasi hal yang sudah teratasi di luar negeri sana sejak beberapa tahun yang lalu.konsep RFID di supermarket dapat diterapkan di jalan tol ketika antrian panjang di pintu masuk. Petugas tol pun tidak sibuk membayar kembalian pengguna. Setiap pengguna kendaraan yang melintas hanya menunjukan card blink atau RFID yang telah terpasang sehingga biaya langsung dipotong dari tabungan. Transaksi-transaksi keuangan atau perbankan (transaksi non-fisik) dimasa depan dengan menggunakan RFID dapat mengurangi kemacetan dan membantu mengatasi kekurangan sistem.

Card Blink 

 Apa sebenarnya teknologi blink ini,???? secara fisik sama seperti kartu kredit. Di sisi atas kartu terdapat nama pemilik, nomor serta masa berlaku kartu. Perbedaannya dengan kartu kredit adalah di dalam kartu tertanam microchip RFID (Radio Frequency Identification). Cara kerja RFID cukup sederhana dengan mendekatkan kartu blink dengan terminal (reader RFID) data-data didalamnya seperti nama, nomor rekening, dan jumlah saldo dapat langsung dibaca. Selanjutnya, saldo akan dipotong sesuai nilai transaksi dan selama proses tersebut, pengguna tidak perlu melepaskan kartu dari tangan. Kartu blink dikembangkan berdasarkan ISO 1443. RFID ISO 1443 dirancang khusus untuk aplikasi yang melibatkan informasi sensitif seperti nomor dan saldo rekening. Fitur RFID ISO 1433 yaitu, chip mengirimkan data yang terenkripsi dan jarak transmisi yang dibuat sangat pendek (berkisar 10cm atau kurang).

Cara kerja

 Pada tahun 1831, telah diketahui bahwa aarus listrik memproduksi medan magnetik. Pada waktu itu juga michael faraday menemukan hal yang sebaliknya; medan magnetik memproduksi arus listrik pada kabel yang melintasinya. Fenomena inilah yamg disebut INDUKSI. Perangkat RFID seperti kartu blink ini memanfaatkan induksi. Setiap kartu memiliki microchip kecil dan kawat melingkar. Terminal blink memancarkan medan magnetik di area sekitarnya. Bila kartu blink didekatkan maka kawat melingkar akan menangkap medan magnet yang dipancarkan terminal tersebut, yang menyebabkan terjadinya induksi.

 Tegangan yang tercipta akibat induksi akan mengalirkan daya kepada microchip. Proses penginduksian ini dikenal dengan istilah inductive copuling. Karena daya yang disuplai oleh terminal, teknologi blink dikenal sebagai sistem yang pasif. Ketika kartu blink mendapatkan suplai daya terminal, microchip akan mengirimkan informasi kepada terminal pada frekuensi 13,56 Mhz.

Frekuensi ini dipilih karena memeliki ketahahanan terhadap interferensi disekitarnya, dan tingkat penyerepan yang rendah oleh jaringan tubuh manusia. Serangkaian intruksi yang tertanam didalam microchip mengenkripsi data selama proses transmisi berlangsung. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar